Filsafat Ilmu dan Etika (Pertemuan 1 Rabu, 28 Agustus 2024)

3 PEMIKIRAN FILSAFAT (ONTOLOGI,EPISTIMOLOGI,dan AKSIOLOGI)

 MENURUT PARA AHLI BESERTA CONTOH PENERAPANNYA





Dosen Pengampu :

 Dr .R. Sally Marisa Sihombing, S.I.P., M.Si.

 


Disusun Oleh :

Hanna Maria Turnip (240903012)

 

 

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2024




PENDAHULUAN

Filsafat merupakan kajian dan sikap hidup yang menggambarkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kebijaksanaan. Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Phytagoras (582−486 SM). Pengertian filsafat dapat ditinjiau dari dua segi yakni secara etimologis dan secara terminologi. Kata filsafat dalam bahasa Yunani dikenal dengan istilah Philosophia,terdiri dari kata philein yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan sehingga dengan demikian pengertian filsafat secara etimologis adalah cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. 

Secara terminologi Filsafat adalah arti atau pengertian filsafat itu sendiri. Seiring berkembaangnya zaman dari awal kata filsafat dikenal,para tokoh-tokoh memiliki pengertian filsafat menurut mereka masing-masing. Seperti Plato,berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli karena kebenaran itu mutlak di tangan Tuhan.sedangkan Aristoles, berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, dan estetika.Hakikatnya, berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau berpikir secara global, menyeluruh,atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan (Qosim 1997).

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, sudah ada sistem yang terukur dan dapat dibuktikan yang benar dalam bentuk empiris. Ilmu pengetahuan merupakan sebuahinformasi dan memiliki ciri tidak disusun dengan sitematis antarafisik dan metafisiknya. Jadi dalam ruang lingkup filsafat ilmu ini adalah kajian yang dalam mengenai ilmu dasar yang dapat mampu jawab berbagai hal dikaitkan dengan ontologi (hakikat, esesensi dan objek telaah), epistemologi ( proses, cara, mekanisme dan prosedur), aksiologi (kegunaan, manfaat dan untuk apa). Berikut adalah penjelasan mengenai 3 pilar atau pemikiran yang menjadi landasan sebuah ilmu.


PEMBAHASAN

1.ONTOLOGI

Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang koheren menggunakan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana sebuah kebenaran itu. Paham ontologik yang pada akhirya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana kebenaran itu ada sebagaimana manifestasi kebenaran kita cari.

Ontologi memiliki fungsi sebagai refleksi kritis dari objek, konsep, perkiraan dan postulat ilmu. antara lain merupakan dunia ini ada dan kita bisa mengatahui jikalau dunia ini benar adanya.

Pengertian Ontologi menurut para ahli :

1. Aristoteles

Ontologi merupakan rangkaian pembahasan mengenai hal yang ada sebagai hal ada atau hal ada sebagai demikian yang mengalami perubahan dalam sehubungan dengan objeknya.

 2.Rudolf Goclenius

Ontologi adalah cabang filsafat yang secara khusus mempelajari tentang keberadaan atau eksistensi serta hakikat dari segala sesuatu yang ada.

 3.Jujun (1986)

Ontologi merupakan azas dalam menetapkan batas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika).

 4.Martin Heidegger

Heidegger adalah tokoh yang memperluas konsep ontologi dalam karyanya "Being and Time" (Sein und Zeit). Heidegger mendefinisikan ontologi sebagai studi tentang "Being" (Sein), atau keberadaan itu sendiri.

 5. Soetriono (2007)

Ontologi ialah azas dalam mempraktikkan batasan ataupun ruang lingkup bentuk obyek penelaahan (obyek ontologis ataupun obyek resmi dari wawasan) dan pengertian mengenai dasar realita (filsafat) dari obyek ontologi ataupun obyek resmi itu serta alas ilmu yang bertanya apa yang dikaji oleh wawasan serta umumnya berhubungan dengan alam realitas serta kehadiran.

 

Kesimpulan :

Ontologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat/dasar tentang keberadaan atau entitas suatu objek.jika disederhanakan pertanyaan utama dalam ontologi adalah “Apakah sesuatu itu ada”.

Contoh Penerapan Ontologi :

Misalnya Ontologi Rumah,Saat ditanya “apa itu rumah” kita sudah tahu gambaran rumah dibenak kita,walau direalita ada bermacam gaya dan warna rumah kita tetap tahu bahwa itu rumah walau tak serupa dengan yang dibenak kita.

 

 

2.EPISTIMOLOGI

Epistemologi berasal berasal Bahasa Yunani, yaitu kata episteme, yang berarti knowledge atau pengetahuan serta logos yang berarti theory. kata epistemologi pertama kali 

dipergunakan sang J. F. Ferrier dalam karyanya “institute of metaphysics”, dia membagi filsafat menjadi dua cabang, yaitu: metafisika serta epistemology. 

Epistemologi artinya cabang filsafat yang secara spesifik membahas atau mengungkapkan tentang hakekat, keaslian, sumber, struktur, metode, validitas, unsur, dasar, dari mana, serta bagaimana pengetahuan itu diperoleh.

Pengertian Epistemologi menurut ahli:

1. Plato (sekitar 380 SM)

Epistemologi sebagai studi tentang hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan yang benar dapat diperoleh.

 2. Immanuel Kant (1781)

Kant mendefinisikan epistemologi sebagai studi tentang batas-batas dan validitas pengetahuan manusia. Menurut Kant, epistemologi mempelajari bagaimana kita mengetahui sesuatu, apa yang dapat diketahui, dan apa yang tidak dapat diketahui oleh manusia.

 3. John Locke (1690)

Locke menyatakan bahwa epistemologi adalah studi tentang asal-usul, sifat, dan batas-batas pengetahuan manusia.

 4. Karl Popper (1934):

Popper mendefinisikan epistemologi sebagai studi tentang cara memperoleh pengetahuan, khususnya dalam konteks ilmiah.

 5. Harun Nasution(1973)

Epistemologi dengan ilmu yang membahas tentang apa itu pengetahuan, dan bagaimana cara untuk mendapatkan pengetahuan tersebut.

 

Kesimpulan :

Epistemologi adalah ilmu yang mengkaji “Bagaimana” dalam mengidentifikasi dan menganalisis suatu objek,bagaimana metode/caranya pengetahuan itu diperoleh dan mempertanyakan asal usul suatu objek.

Contoh Penerapan Epistemologi :

Misalnya kita mau lapar jadi kita ingin makan sesuatu dari kulkas,pertanyaan nya “bagaimana kita bisa mengetahui bahwa itu makanan?”,berdasarkan hal itu kita menggunakan ilmu/pengetahuan melalui panca indra bahwa itu benda yang dapat dimakan.

 

3.AKSIOLOGI

Aksiologi memiliki istilah asal dari axio mempunyai arti nilai sesuatu berharga, logos memiliki arti logika. Aksiologi ilmu meliputi nilai-nilai (values) bersifat normatif pada hadiah makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita menjelajahi aneka macam tempat, mirip kawasan sosial, daerah simbolik ataupun fisik material. Lebih asal itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu syarat (condition) wajib dipatuhi dalam aktivitas kita, baik dalam melakukan penelitian juga di dalam menerapkan ilmu.

Pengertian Aksiologi menurut ahli :

1. John Dewey (1939): Aksiologi adalah ilmu tentang nilai yang berfungsi sebagai panduan untuk kehidupan manusia dalam membuat pilihan yang bijaksana.

 2. H. A. W. Dubois (1950): Aksiologi adalah studi tentang prinsip-prinsip yang digunakan untuk menentukan apa yang dianggap bernilai atau tidak bernilai dalam kehidupan manusia.

 3. Louis O. Kattsoff (1953): Aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang hakikat nilai, termasuk moralitas, keindahan, dan kebenaran, serta bagaimana nilai-nilai ini dapat diketahui dan diterapkan.

 4. Jujun S. Suriasumantri

Aksiologi adalah teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Sehingga segala nilai yang berhubungan dengan manfaat pengetahuan akan dikaji atau dibahas di dalam cabang ilmu filsafat satu ini. 

 5. Morris L. Bigge (1971): Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari nilai dan evaluasi dalam konteks manusia, menekankan pentingnya nilai-nilai dalam menentukan arah tindakan dan kebijakan.

 

Kesimpulan :

Aksiologi ilmu yang mengkaji tentang nilai dan etika, dengan ilmu ini manusia bisa mengetahui apa itu konsep etika dan tindakan untuk hidup berdasarkan norma sebagai panduan berkehidupan dimasyarakat.

Contoh Penerapan Aksiologi :

Dalam sebuah negara tentunya akan berlaku norma hukum, sifatnya tertulis dan dilengkapi dengan undang-undang yang terdiri dari banyak pasal sebagai landasannya.Melalui norma hukum ini masyarakat bisa tahu tindakan apa saja yang salah dan melanggar hukum dan tidak, sekaligus tahu nilai-nilai keadilan.  

Komentar